Jakarta -Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Ahmad Densu
SE, MM berpendapat " Pembangunan Kembali Rumah Susun haris benar-benar
dilakukan pengawasan agar jaminan mutu Rusun yang dibangun mencapi
kualitas yang sangat baik, kalau ini tidak dilakukan walaun Gubenrur
memilih BUMN untuk membangun Rusun tersebut tidak akan mencapai kulaitas
yang maksimal
seperti yang diberitakan media online bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok kini lebih selektif memilih kontraktor untuk pembangunan
rumah susun (rusun) di Jakarta. Sebab Ahok kecewa dengan
kontraktor-kontraktor yang terpilih sebelumnya.
Menurutnya,
kontraktor yang dahulu terpilih, mayoritas abal-abal sehingga mutu
bangunan yang dihasilkan juga tidak memuaskan. Ia mengakui, biaya
pembangunan yang dikeluarkan memang murah, yakni sekitar Rp 3 - 4
miliar.
"Makanya saya nggak mau. Saya maunya gabungin sampai
ratusan miliar tapi rehab semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta,
Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (13/5/2016).
Saat ini,
Pemprov DKI Jakarta telah merenovasi beberapa rusun yang dibangun pada
pemerintah sebelumnya. Rusun-rusun tersebut menurut Ahok, telah
mengalami kerusakan parah. Bahkan ada beberapa yang dibongkar total,
salah satunya Rusun Penjaringan.
"Ada banyak yang kami bongkar
utuh di (rusun) Penjaringan. Karena enggak bisa lagi kalau
ditambal-tambal, WC semua mampet," jelasnya.
Ahok menyebut
kontraktor BUMN seperti Wijaya Karya (Wika), Pembangunan Perumahan (PP)
dan Adhi Karya yang berpeluang untuk diserahi tanggung jawab membangun
rusun di DKI Jakarta. Ia yakin, perusahaan sekaliber itu tidak akan
setengah-setengah dalam menyelesaikan proyeknya.
"Kalau dia
macam-macam kan saya bisa (kenakan) sanksi. Kalau cuma PT A, PT B, PT C
(dengan nilai proyek) Rp 3-4 miliar sanksinya apa? Mereka bisa bikin PT
baru," terang Ahok.
Ahok mengatakan, nantinya seluruh rusun di
DKI Jakarta akan dipenuhi fasilitas lengkap. Rusun dilengkapi lift, ada
pasar, pertokoan, rumah ibadah, fasilitas layanan kesehatan serta
pendidikan. Rusun juga harus terintegrasi dengan transportasi umum
seperti Trans Jakarta.
"Tidak perlu bayar bus (bus Trans Jakarta). Gratis untuk seluruh penghuni rusun," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar